Fakta Sistem Operasi Open Source di Indonesia - Sistem Operasi
di dalam komputer sangatlah penting, tanpa sistem operasi komputer
tidak akan berguna dan ibarat sebuah rongsokan. Karena secara mudahnya
sistem operasi adalah suatu program untuk menghubungkan antara hardware
dengan brainware atau user.
Sistem Operasi saat ini telah berkembang dengan cepat. Ada yang berlicensi ada juga yang Open Source. Yang tergolong Sistem Operasi Berbayar atau Berlisensi contohnya Windows keluaran dari Microsoft. Dan Sistem Operasi Open Source contohnya Linux yang memiliki variant-variant seperti Ubuntu, Debian, dll.
Bagi kita mungkin yang telah biasa ditemui adalah Sistem Operasi Windows, karena sejak awal kita belajar komputer pasti diajari dengan menggunakan Sistem Operasi Windows. Sehingga sekarang kita familiarnya dengan Windows.
Namun yang menjadi masalah apakah Sistem Operasi Anda tersebut adalah Legal ? Bukan hasil bajakan ?
Itu dia yang akan dibahas dalam postingan kali ini.
Telah kita ketahui Indonesia adalah negara yang suka membajak karya
orang lain. Ups, saya tidak menjelekan Indonesia, tetapi ini ada
kenyataan yang ada di Negara Tercinta kita ini. Dan bisa saja Sistem
Operasi yang Anda miliki adalah hasil bajakan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tindak yang kurang etis dan
melanggar hukum ini, dan salah satunya adalah faktor ekonomi. Yaps,
untuk harga 1 buah Sistem Operasi legal tersebut dibandrol rata-rata
sekitar Rp. 1.000.000,- ini rata-ratanya.
Tentu dengan kondisi masyarakat Indonesia harga tersebut dapat dikatakan
terlalu mahal. Dan masyarakat Indonesia enggan untuk membeli yang
legal. Lalu apa solusinya? Ya mereka yang tidak mampu membeli akhirnya
menggunakan Sistem Operasi Bajakan. Karena menurut mereka hal ini sama
saja, tidak ada bedanya dengan sistem operasi yang berbayar.
Dan tentunya hal ini berdampak pada kerugian pihak-pihak yang menyediakan Sistem Operasi Berbayar.
Padahal setiap waktu kebutuhan akan teknologi komputer sekarang ini
sangat tinggi, jika kesadaran tentang inii tidak ditindak maka akan
berdampak buruk pada produsen Sistem Operasi tersebut.
Ternyata tidak hanya kalangan individu saja yang menggunakan Sistem Operasi bajakan,
banyak ditemui ditempat-tempat kerja, seperti
kantor,perusahaan,warnet-warnet banyak yang menggunakan Sistem Operasi
Yang bajakan.
Lalu dengan maraknya hal ini apa yang dapat kita lakukan?
Jangan khawatir, karena masih ada Sistem Operasi Open Source.
Yaitu Sistem Operasi yang untuk memilikinya kita tidak dikenakan biaya
untuk membeli dan apalagi sistem operasi open source ini dapat kita
kembangkan sendiri jika kita memiliki kemampuan untuk mengembangkannya.
Lalu bagaimana perkembangan Sistem Operasi Open Source di Indonesia?
Saat ini telah ada program Pemerintah yang diberi nama IGOS (Indonesia Go Open Source).
Tentunya ini awal yang baik untuk perkembangan teknologi di Indonesia.
Selain itu dapat menghemat anggaran negara. Program ini diharapkan agar
penggunaan software-software illegal di Indonesia bisa berkurang dan
dapat beralih ke software gratis.
Perkembangan Sistem Operasi Open Source di Indonesia saat ini cukup bagus, apalagi telah muncul Sistem Operasi Open Source buatan Indonesia yaitu Garuda OS. Dan hal ini akan membuat perkembangan Sistem Operasi Open Source bisa menjadi lebih cepat.
Dan yang paling penting hal ini harus didukung oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia mulai dari individu dan company yang menggunakan
teknologi komputer. Karena tanpa kesadarkan dari semua pihak, maka
program Pemerintah IGOS (Indonesia Go Open Source) tidak akan pernah tercapai.
Untuk itu mari, kita mulai dari kita sendiri, dengan mulai mengenal
software-software open source dan jangan terpaku pada software licensi,
tetapi jika Anda memang memiliki dana untuk membeli Software Legal dan
Berlicensi itu pun tak masalah.
sumber: www.virmansyah.info
No comments:
Post a Comment