Pada
Artikel ini saya akan membahas tentang 10 peralatan kemiliteran senjata
yang di buat oleh Indonesia tetapi sebelum itu saya akan tanya ,
Tahukah Anda bahwa pada zaman dahulu kala Indonesia pernah di sebut
sebagai Macan Asia oleh beberapa negara besar dunia?
Itu
Memang benar Indonesia sebenarnya sangatlah pantas kita di sebut
sebagai Macan Asia dengan sumber daya alam , populasi penduduk , letak
geografis , penghasilan tiap-tiap daerah yang meng-support tinggi
negara Indonesia disebut sebagai Macan Asia , tetapi pada tahun setelah
kemerdekaan RI ,menurut saya sendiri negara kita banyak di goncang
konflik internal dan bencana alam yang dibilang beruntun dan cukup
banyak , membuat mimpi bangsa kita menjadi Macan Asia lenyap .
Tetapi
Kini Indonesia telah bangkit dengan di tunjukannya bangkitnya sektor
Industri Produksi Milter Indonesia contohnya saja PT.Pindad,
PT.Dirgantara , PT. Pal dll . Dan kita telah mampu untuk membuat
barang-barang militer tersebut meski mesin dan teknisinya masih di
dapatkan dari luar negeri. Berikut 10 Daftar 10 Peralatan Militer -
Senjata - Alutsista Populer Buatan negara kita Tercinta Ini .
1. Panser Anoa ( Kendaraan Tempur Indonesia )
Namanya
terilhami dari mamalia khas Sulawesi merupakan Kendaraan Tempur yang di
buat oleh Indonesia , Anoa tampilannya tidak kalah dengan buatan Eropa.
Kelahirannya disiapkan untuk mewujudkan kemandirian di bidang alutsista
oleh Departemen Pertahanan dan PT Pindad. Panser beroda 6 ini mampu
melaju hingga kecepatan 90 Km/jam. Mampu melompati parit selebar satu
meter dan menanjak dengan kemiringan sampai dengan 45 derajat. Panser (
Kendaraan Tempur Baja ini )ini dilapisi baja anti peluru yang apabila
diberondong dengan AK47 atau M-16 dijamin tidak akan tembus.
2. PAL-AFV (Armoured Floating Vehicle) Tank Amfibi TNI-AL |
Sukses
memodifikasi tank amfibi BTR-50 TNI-AL, kali ini PT.PINDAD bekerjasama
dengan PT PAL membangun tank amfibi angkut pasukan terbaru dengan nama
Armoured Floating Vehicle (PAL-AFV).
Dibangun
dengan mengacu pada BTR-50PM, PAL-AFV mempunyai bentuk dan spesifikasi
teknis yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok hanya pada penggunaan
mesin Diesel inline 8 silinder yang dipakai, sehingga tenaga yang
dihasilkan mampu mencapai 300Hp.
Kemampuan
jelajahnya pun bertambah dari 400Km menjadi 480Km. Untuk kecepatan
bertambah dari 50Km/jam menjadi 60Km/jam dijalan normal. Namun bobot
kendaraan juga bertambah menjadi hampir 15 ton.
Untuk
kemampuan daya angkut personil tidak berbeda dengan BTR-50. Yakni 3
awak tank dan 14 pasukan, dengan kemampuan operasional (endurance)
selama 8 jam.
Seperti
diketahui ada beberapa titik kelemahan yang kemudian dimodifikasi dari
BTR-50P. Salah satunya yang krusial adalah garis air yang posisinya
sejajar dengan lubang hisap mesin. Namun hal ini telah diperbaiki dan
disempurnakan di tank amfibi PAL-AFV ini.
Tidak
dijelaskan kapan prototypenya akan dibuat oleh PT.PINDAD, namun
berdasarkan info yang diperoleh moderator dari PT.PAL di acara
Indo-Defence 2008 kemarin (19-22 November 2008) mudah-mudahan 2009 nanti
sudah ada realisasinya.
Hal
ini juga makin memperjelas Transfer of Technology (ToT) antara RI
(diwakili PINDAD) dan Korea dalam hal penguasaan teknologi suspensi dan
roda penggerak rantai. Yaitu guna menunjang pengembangan panser amfibi
ini (PAL-AFV), dan rencana PINDAD merealisasikan Light-tank pengganti
Scorpion.
3. KRI-Krait-827
4. Smart Eagle II (SE II)
Merupakan
Prototype pertama UAV (Unman Aerical Vehicle) yang dibuat PT. Aviator
Teknologi Indonesia guna kepentingan intelegen Indonesia. SE II
menggunakan mesin 2 tak berdiameter 150cc, mampu terbang hingga 6 Jam.
Dilengkapi dengan colour TV Camera. Mampu beroperasi dimalam hari dengan
menggunakan Therman Imaging (TIS) kamera untuk opsi penginderaannya.
5 . SUT Torpedo Buatan PT. Dirgantara Indonesia
Torpedo
merupakan senjata andalan kapal selam dalam suatu pertempuran laut.
Kebutuhan akan torpedo akan meningkat bersamaan kedatangan dua buah
kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala dari Jerman. Selain itu torpedo
digunakan juga oleh kapal permukaan milik TNI-AL.
PT.
Dirgantara Indonesia (PT. DI), ditunjuk sebagai produsen torpedo dalam
negeri. Menggunakan lisensi dari AEG (Allgemeine
Elektrizitäts-Gesellschaft, General Electricity Company) Jerman, PT. DI
mulai memproduksi SUT (Surface and Underwater Target) Torpedo di Kawasan
Produksi V di Pulau Madura.
SUT Torpedo dapat ditembakan dari helikopter, seperti NAS 332 Super Puma atau dari pesawat CN-235 MPA.
PT.
DI membuat dua varian SUT Torpedo, latihan dan perang. Panjang SUT
Torpedo dengan kasket 6620 mm, sedangkan tanpa kasket 6150 mm. Berat
torpedo varian perang 1413.6 kg, varian latihan 1224 kg. Dengan membawa
hulu ledak seberat 225 kg SUT Torpedo mampu mengkaramkan sebuah frigate.
Jarak jangkau SUT Torpedo 38 km dengan kemampuan menyelam hingga 100 m
.
6. Senjata Baru Buatan Indonesia
Patutlah Kita Bangga Terhadap Indo Yang Sedang Maju Dibidang militer
ss-1 |
ss-4 |
ss-5 |
Sub Machine Gun
ss-13 |
7. Pesawat Tempur Pertama Indonesia ( T-50 Golden Eagle )
Pesawat Tempur Buatan Indonesia- Korsel
T-50 Golden Eagle -
Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah
terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi
dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi
pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan
dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh
dunia.
Akan
tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai
mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja
Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa
negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang
lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang
sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat
tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki
(source)
T-50 Golden Eagle Pesawat Buatan Indonesia |
Anda
pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki
Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?
PT
Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea
Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai
US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.
Direktur
Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito mengemukakan sejumlah sarana dan
prasarana yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mampu
mengerjakan pesawat tempur sejenis T-50 Golden Eagle yang merupakan
pengembangan pesawat oleh Korea Selatan-Amerika Serikat. belum bisa,
tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana,” katanya
kemarin.
PT
DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam
memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235.
Sementara
itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memroduksi pesawat berkecepatan
tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.
“PT
DI memiliki lahan, laboratorium, ruang perakitan, sumber daya manusia,
dan lain-lain. Jadi sebetulnya tinggal penggabungan teknologi saja,”
katanya.
Budi
mengatakan pengembangan dan pembangunan model pesawat yang ditawarkan
Korea Selatan baru untuk jenis tempur (fighter), sementara pengembangan
model pesawat jenis lainnya seperti jenis stealth (siluman), belum masuk
program.
Dia
menilai kerja sama pengembangan pesawat tempur kemungkinan bisa
diwujudkan pada tahun ini setelah pemerintah Korea Selatan memberikan
lampu hijau atas program kerja sama. “Pemerintah Korea Selatan tinggal
menunggu persetujuan parlemennya dalam program pengembangan pesawat
ini,” katanya.
8. KCR 60 - M
KCR-60 rancangan PT PAL
PT PAL Mulai Tangani Alusista
Mendapatkan
nafas baru baik dalam bentuk dana bantuan maupun jajaran direksi, PT
Penataran Angkutan Laut (PAL) Indonesia langsung menggenjot kinerjanya
dengan menangani proyek-proyek yang telah mereka terima.
Menyerap
instruksi dari kementrian BUMN, perusahaan galangan kapal terbesar di
Indonesia ini fokus untuk menangani pesanan kapal dari kementrian
pertahanan melalui Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut. Saat ini, kedua
pihak mulai melaksanakan kesepakatan untuk membangun dua kapal tugboat
(kapal tunda) dan tiga kapal cepat rudal (KCR).
Direktur
Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menyatakan, pembangunan
lima kapal tersebut merupakan kelanjutan dari kontrak yang telah diteken
20 desember 2011 lalu. Seiring dengan pergantian jajaran direksi,
proyek tersebut akhirnya bisa terproses.
KRI Leuser 924, kapal tunda samudera yang saat ini dioperasikan TNI juga merupakan produksi dalam negeri. (photo : TNI AL)
"Saat
ini, kami sudah mulai memulai proses konstruksi kapal tunda pertama.
Sedangkan kapal KCR sedang dalam tahap desain," jelasnya dalam acara
first steel cutting kapal tugboat M276. Dengan kondisi ini, Firmansyah
berharap kinerja PT PAL bisa terpacu.
Realisasi
akhir kedua kapal ini, lanjut Firmansyah, ditarget pada juni 2013. "
Sesuai kontrak, kapal tugboat pertama selesai april tahun depan
sedangkan kapal kedua harus selesai di pertengahan juni tahun depan
juga," ungkapnya.
Firmansyah
merasa optimis bahwa perusahaannya bisa mencapai target waktu. "Menurut
pengalaman, kami bisa mencapai tenggat waktu yang ada. Kami bukannya
pertama kali membangun tugboat," tegasnya.(adn/jpnn/rum)
9. ROBOT TEMPUR
Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjitek) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang, mampu menciptakan robot tempur.
prototype
robot tempur ini sudah beberapa kali diujicobakan,dan mampu menempuh
jarak hingga 1 km dari pusat kendali. “Ukurannya 1,5 m kali 0,5 m dengan
berat sekitar 100 kg. Robot ini memiliki mesin penggerak dua roda,dan
mampu mengangkut beban hingga sekitar 150 kg, kecepatan maksimalnya bisa
mencapai 60 km/jam,” terangnya. Robot yang diciptakan pada tahun 2009
dan belum memiliki nama ini, digerakkan dengan tenaga listrik dari dua
baterei yang tersimpan di dalam bodi robot.
Dua
baterei ini memiliki kekuatan 36 volt yang berfungsi untuk penggerak,
dan 12 volt untuk sistem kontrolnya. Gunawan mengaku, kondisi robot ini
belum sepenuhnya sempurna karena baru selesai proses perakitannya,
kemungkinan masih sekitar 70-80% dari kondisi ideal yang diinginkan.
10. Rudal-Roket KENDALI
Walaupun,
roket RX-420 masih jadi pertimbangan Departemen Pertahanan, apakah
mampu menjadi salah satu senjata penangkal di darat yang dapat
diandalkan sehingga, Indonesia tidak memerlukan armada kapal atau
senjata perang lainnya, selain faktor biaya yang dominan besar.
ide
produksi rudal dalam negeri mulai tercetus tahun 2005. Dana sebesar Rp
2,5 miliar digelontorkan untuk proyek pembuatan rudal pada tahun itu,
dan bila itu terwujud Dephan akan menggandeng PT Pindad Indonesia,
pabrik senjata dalam negeri yang melakukan penelitian hulu ledak kaliber
122 milimeter. Saat ini, LAPAN telah berhasil meluncurkan roket dengan
kekuatan jarak tempuh 100 kilometer, dan memiliki kecepakatan luncur
awal 4 kali kecepatan suara.
Sumber: http://duniaandromedaku.blogspot.com/2012/04/10-peralatan-dan-senjata-militer.html#ixzz2Klt7CB6O
No comments:
Post a Comment